TransSulteng-Semarang - Bertempat di kediamannya Jalan Villa Aster II Blok P No 6 Semarang, Gus Leman kuasa hukum dari sejumlah pedagang kali lima (PKL) Undip Pleburan Semarang, melakukan press release menuntut agar kliennya mendapatkan keadilan dan jaminan untuk bisa hidup. Rabu (6/4/2025).
Gus Leman menjelaskan bahwa benar, jika tujuan utama PKL Pleburan Semarang adalah menggugat Presiden adalah.
"Mereka ingin bisa bertemu dengan Presiden guna meminta keadilan dan jaminan untuk bisa hidup," jelasnya.
Gus Leman mengatakan pada Perkara No : 445 /Pdt.G/2024/Pn.Jkt.Pst di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagai Pihak Tergugat I adalah Presiden ,Tergugat II adalah Rektor Undip dan sebagai Turut Tergugat adalah KPK.
Lebih lanjut Gus Leman mengatakan, agenda sidang kemarin tanggal 8 April 2025 adalah bukti tambahan para pihak.
"Secara jujur salah satu sebab tidak bisanya hadir di persidangan adalah tidak adanya tiket ke Jakarta, terus terang tiketnya tidak ada sudah habis semua, namun sebetulnya jika tiket adapun kita bingung juga karena tidak ada uang untuk membelinya," ungkapnya.
Gus Leman menuturkan bahwa dirinya sudah beberapa kali membiayai untuk ke Jakarta dengan uang pribadinya.
"Lha kebetulan ini pas pendapatan agak turun dan pengeluarannya malah bertambah jadi membuat saya bingung dan sedih," tuturnya.
Untuk sidang selanjutnya, kata Gus Leman, pada tanggal 15 April 2025 dirinya pasrahkan kepada PKL Undip Pleburan Semarang.
"Kalau bisa menghimpun dana untuk ke Jakarta ya saya berangkat kalau tidak ya mau gimana lagi, kecuali saya dapat kasus dalam waktu dekat pasti akan saya biayai," ujarnya.
Meski berkantor di Jakarta tapi Gus Leman menghabiskan waktunya di semarang karena untuk menghemat biaya.
"Saya ini di Jakarta kan merintis dan saya juga bukan orang kaya cenderung orang biasa saja, jadi saya itu berangkat ke Jakarta dari Semarang kira-kira jam 06-an pagi pakai kereta api ekonomi di stasiun Poncol, sampai stasiun senen jam 12-an siang, kemudian langsung naik ojol ke Pengadilan setelah sidang langsung pulang, sekarang saya jarang nginap di Jakarta karena sekarang saya ada indikasi sakit paru-paru, nafas saya sesak seperti tidak bisa bernapas," beber Gus Leman.
"Saya juga berharap jika dirinya tiba-tiba dipanggil Tuhan ada LBH yang all out yang punya nyali yang mau menampung semua perkara di LBH Jati Raga, saya itu keliru strategi saya forsir Jakarta Semarang PP seminggu bisa dua kali jadi membuat kesehatan saya menurun drastis dan saya juga keliru perhitungan saya pikir dengan menggugat Presiden di Pengadilan maka Presiden akan datang dan menyapa rakyatnya, teryata analisa saya keliru, sampai mau putusan Presiden juga tidak hadir, Bapak Presiden anda itu sebetulnya ada dimana?????," pungkasnya
(Vio Sari)