TransSulteng-Gorontalo - Komandan Resor Militer (Danrem) 133/Nani Wartabone Brigjen TNI Hari Pahlawantoro, S.Sos., menggelar diskusi bersama perwakilan Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Liga Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (LMID), bertempat di Cafe House Of Vito Jl. Pertiwi Kel. Baiwao Kec. Kota selatan kota Gorontalo. Kamis (10/04/2025).
Untuk diketahui, Diskusi ini membahas berbagai isu, termasuk penolakan Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI yang sedang menjadi sorotan publik.
Dalam diskusi yang berlangsung hangat dan konstruktif tersebut, perwakilan mahasiswa menyampaikan aspirasi dan kekhawatiran mereka terkait RUU TNI.
Mereka menyoroti potensi kembalinya dwifungsi TNI serta ancaman terhadap demokrasi dan supremasi sipil jika RUU tersebut disahkan.
Brigjen TNI Hari Pahlawantoro mendengarkan dengan seksama aspirasi yang disampaikan oleh para mahasiswa. Ia menjelaskan bahwa TNI sebagai institusi negara selalu berpegang pada prinsip netralitas dan profesionalisme.
Danrem juga menegaskan bahwa TNI berkomitmen untuk menjaga demokrasi dan tidak akan mencampuri urusan politik praktis.
"Kami memahami kekhawatiran yang disampaikan oleh adik-adik mahasiswa. TNI adalah bagian dari rakyat dan akan selalu berupaya untuk menjaga kepercayaan rakyat," ujar Brigjen TNI Hari Pahlawantoro.
Danrem juga menyampaikan bahwa TNI terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat, termasuk dari kalangan mahasiswa.
Ia berharap diskusi ini dapat menjadi jembatan komunikasi antara TNI dan mahasiswa dalam menjaga stabilitas dan keamanan negara.
"Kami berharap diskusi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran TNI dalam menjaga kedaulatan negara dan keamanan nasional," tambah Danrem.
Diskusi ini diakhiri dengan kesepakatan untuk terus menjalin komunikasi dan dialog antara TNI dan mahasiswa. Kedua belah pihak sepakat untuk menjaga kondusivitas dan keamanan wilayah Gorontalo.