TransSulteng-Tolitoli- Puncak perayaan hari ulang tahun Kabupaten Tolitoli ke-64 tahun 2024, ditandai dengan upacara penghormatan kepada bendera lambang daerah Tolitoli.
Upacara peringatan HUT kota cengkeh, tahun ini mengusung tema 'Pemerataan Pembangunan Kabupaten Tolitoli Menuju Indonesia Emas'. Dalam kegiatan tersebut, 10 anggota dari Satuan Polisi Pamong Praja ditugaskan membawah petaka lambang daerah Tolitoli, yang dipusatkan di Taman Kota Gaukan Mohammad Bantilan Tolitoli. Rabu (11/12/24).
Acara yang berlangsun tertib dan aman itu, turut dihadir Bupati ke- 7 Dr.(Hc) Hi.Moh.Saleh Bantilan,SH.,MH dan juga sebagai Raja Tolitoli ke- 17, Ketua DPRD Kabupaten Tolitoli, Rekan-rekan Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Tolitoli, Sekretaris Daerah, perwakilan Bupati Buol, Para Asisten dan Staf Ahli Lingkup Sekretariat Daerah Kabupaten Tolitoli, Pimpinan Instansi Vertikal, BUMN/BUMD Kabupaten Tolitoli, Para Pejabat Sipil, TNI dan POLRI, Ketua Dewan Adat Kabupaten Tolitoli, Ketua TP PKK, dan Para Ketua Organisasi Wanita Sekabupaten Tolitoli, Para Pimpinan Organisasi Masyarakat, Cendekiawan, Tokoh Adat, Politik, Profesi, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Tokoh Wanita,dan para tamu undangan.
Bupati Tolitoli H. Amran H. Yahya bertindak selalu pembina upacara mengatakan peringatan ini bukan hanya sekedar seremonial saja, tetapi juga menjadi momentum refleksi dan evaluasi terhadap perjalanan pembangunan daerah. Menurutnya, tema peringatan tahun ini sangat relevan dengan semangat untuk terus memperkokoh sinergi pembangunan yang berkeadilan yang dapat di rasakan oleh seluruh lapisan masyarakat dari pusat kota hingga pelosok desa. Seperti halnya, capaian dalam bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan ekonomi dengan langkah nyata yang telah dilakukan. 'Meski kita menyadari bahwa tantangan ke depan semakin kompleks terutama dalam menghadapi dinamika global dan target Indonesia emas pada tahun 2045, oleh karena itu, kita harus memperkuat kolaborasi dan komitmen bersama, mari kita jadikan momentum peringatan ini sebagai pijakan untuk melangkah lebih jauh, lebih kuat dan lebih berdaya saing," ucap Amran dalam sambutannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Yustianto Bantilan,S.kom.,M.Si, membacakan uraian sejarah singkat kabupaten Tolitoli dari awal hingga terbentuknya kabupaten Tolitoli pada tahun 1960 Radjawali Mohammad Pusadan diangkat sebagai bupati kepala daerah tingkat II Buol-Tolitoli yang dilantik pada tanggal 16 Juli 1960. Setelah Kabupaten daerah tingkat II ini di mekarkan dan terbagi menjadi dua kabupaten yakni Buol dan Tolitoli membawa aspek yang memerlukan penyesuaian, sehingga dilakukan perubahan nama daerah dalam UU nomor 51 Tahun 1999 dan PERDA Nomor 9 Tahun 2000. Selanjutnya lambang Daerah Kabupaten Tolitoli ditetapkan dengan PERDA Nomor 24 Tahun 2001 dan HUTDA ditetapkan dengan PERDA Nomor 2 Tahun 2006 pada tanggal 11 Desember 1999 serta dilantiknya Mohammad Ma’ruf Bantilan sebagai bupati pertama selanjutnya Bupati Moh. Saleh Bantilan selama 2 periode, Bupati Hi. Amran Hi. Yahya dan Wakil Bupati Moh. Besar Bantilan hingga saat ini.
Selain upacara, Pemkab Tolitoli juga memberikan berbagai penghargaan yang diserahkan langsung oleh Bupati Tolitoli bersama ketua DPRD Tolitoli, Raja Tolitoli ke- 17, seperti halnya, penghargaan perangkat daerah Inovatif Government Award tahun 2024, Duta Budaya Sulawesi Tengah, piala serta bonus lomba desa dan kelurahan, lomba gerak jalan, lomba panjat pinang yang dilaksanakan di taman kota serta berbagai macam lomba lainnya. (Adr)