TransSulteng-Pekanbaru - Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani saat ini melakukan pembenahan di segala bidang. Terutama pelayanan Rumah sakit terus ditingkatkan pasca penonaktifan Direktur sebelumnya, Dokter Arnaldo Eka Putra (Dokter Naldo).
Beberapa permasalahan yang ditinggalkan oleh Dokter Naldo sedikit demi sedikit diseleasikan oleh Dokter Ray. Dengan demikian rumah sakit Madani dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Menurut Pelaksana Harian (Plh) Direktur RSD Madani Dokter Khairul Ray mengatakan saat ini RSD Madani fokus pada perbaikan berbagai masalah yang ditinggalkan. Pihaknya sudah melakukan upaya upaya dalam pembenahan RSD Madani. Dikatakannya, Penanganan masalah dilakukan secara prioritas, seperti penyediaan obat-obatan melalui pengadaan yang memadai, penyelesaian masalah alat-alat pendukung kesehatan, serta penegakan disiplin pegawai. Proses penataan kembali RSD Madani membutuhkan waktu.
"Pembenahan dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM) bertujuan agar ASN dan THL melaksanakan tupoksi masing- masing dengan jelas,"ujarnya.
Dikatakan Ray lagi, Pihak nya berupaya untuk meningkatkan angka kunjungan berobat ke RSD madani dengan membuat program "shuttle care" yaitu mobil yang digunakan untuk menjemput dan mengantar kembali pasien.
"Program antar jemput pasien dari 6 puskemas yang ada di kota pekanbaru dan kita telah menempatkan PIC dimasing masing Puskesmas tersebut agar memudahkan koordinasi antar pasien dengan pihak RSD madani,"jelas nya.
Ray menambahkan, Saat ini RSD Madani sudah merekap hutang- hutang yang ditinggalkan oleh direktur sebelumnya (dr. Naldo,red) agar segera bayarkan , yang mana hutang hutang tersebut berkisaran puluhan milyar.
" Kita telah merekap hutang yang telah ditinggalkan direktur sebelumnya, dan segera dibayarkan. Bahkan, kita berharap segera dilakukan pemeriksaan keuangan oleh APIP agar kedepannya RSD dapat berjalan dengan terang benderang dan terbuka," tegasnya.
Kemudian , Dr Ray menjelaskan terkait fiktif dan Mark-Up biaya sarapan Pj Walikota Pekanbaru saat kunjungan ke RSD Madani serta biaya berobat plt Kadiskes itu tidak benar. Dan harus diluruskan agar tidak menjadi isu liar.
"Tidak benar pembiayaan sarapan Pak Pj Wako Pekanbaru saat kunjungan ke RSD Madani menggunakan anggaran fiktif dan Mark-Up, karena kegiatan kunjungan pak Pj Wako ke RSD secara resmi dan anggaran makan minum sudah ada, akan tetapi kita belum berani untuk menggunakannya. Kita harus berhati hati dalam penggunaan anggaran APBD," tegas nya lagi.
Dr Ray berharap dengan langkah-langkah pembenahan yang dilakukan, diharapkan RSD Madani dapat segera memberikan pelayanan yang optimal dan memenuhi harapan masyarakat.
"Semoga upaya ini akan membawa perubahan positif bagi rumah sakit dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Pekanbaru. Dan kita sangat berharap dukungan dari semua pihak untuk mendukung perbaikan RSD Madani demi kemajuan dan pelayanan terhadap masyarakat Kota Pekanbaru,"tutup nya. ( Team)
Sumber : DPP AMI