Prada Heriyanto, Prajurit Petarung Korem 132/Tdl yang lahir di Tolitoli pada 29 November 1998, memainkan peran krusial dalam kemenangan ini. Dengan mental petarung yang tangguh, Prada Heriyanto dan rekan satu timnya berhasil mengatasi tekanan dan membalikkan keadaan setelah sempat tertinggal jauh.
Pelatih Cabang Olah Raga Pentaque Andi Sultan Brilin mengatakan awalnya Sulawesi Tengah sempat tertinggal jauh yakni di skor 6 untuk Jatim dan 2 untuk Sulteng, namun skor ini berhasil dibalik dengan semangat petarung seluruh atlet dimana akhirnya Sulawesi Tengah berhasil meraih medali emas.
“Alhamdullian Cabor Pentaque berhasil meraih medali emas. Ini semua berkat doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Sulawesi Tengah dan juga dukungan dari ketua Kontingen Sulawesi Tengah bapak Brigjen TNI Dodi Triwinarto dan Bapak Gubernur yang sudah memberikan perhatian kepada kami,”ujarnya.
Rasa bahagia dan bangga juga dirasakan Ketua Ketua Kontingen Sulteng, Brigjen TNI Dody Triwinarto usai mendengar keberhasilan atlet Pentaque yang meraih medali emas untuk Sulawesi Tengah.
“Alhamdulillah, Sulawesi Tengah kembali berhasil meraih medali emas. Dan ini merupakan hasil dari kegigihan dan jiwa petarung seluruh atlet yang akhirnya menorehkan prestasi membanggakan,”ujarnya bangga.
Dengan bertambahnya medali emas yang berhasil diraih, kontingen Sulawesi Tengah semakin optimis dan semangat untuk menambah pundi-pundi medali dari cabor lainnya yang masih dipertandingkan di ajang PON XXI ini. (Media Satgas Kontingen Sulteng).
