TransSulteng-Palu - Dalam suasana penuh haru dan kekeluargaan, Danrem 132/Tdl, Brigjen TNI Dody Triwinarto, S.IP. M.Han menggelar jam komandan terakhirnya di Halaman Makorem 132/Tdl, Kota Palu, Rabu (28/8/2024).
Jam Komandan ini menjadi momen yang sangat berarti untuk mengungkapkan rasa bangga dan apresiasi Danrem terhadap dedikasi serta kerja keras para prajurit Petarung Tadulako selama masa jabatannya.
Sang Jenderal Petarung, Brigjen TNI Dody Triwinarto, yang telah memimpin Korem 132/Tdl selama kurang lebih 14 bulan, mengungkapkan bahwa masa tugasnya merupakan perjalanan yang penuh kenangan dan kebanggaan.
“Selama hampir satu setengah tahun saya berada di sini, saya merasa bangga dan terhormat menjadi bagian dari keluarga besar ini. Saya terinspirasi setiap hari oleh semangat dan dedikasi rekan-rekan semua,” ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Brigjen TNI Dody Triwinarto menekankan pentingnya melestarikan sejarah dan nilai-nilai perjuangan dengan mencontohkan Tugu Kusuma Bangsa sebagai simbol penghormatan terhadap sejarah Satuan Korem 132/Tdl.
“Negara yang besar adalah yang tidak pernah melupakan sejarahnya. Kita harus melestarikan nilai-nilai tersebut,” tegasnya.
Selama masa kepemimpinannya, Brigjen TNI Dody menggarisbawahi pentingnya karakter Petarung yang telah menjadi slogan dan filosofi selama ini.
“Pesan saya adalah tetaplah menjadi prajurit Petarung yang tak lekang oleh waktu. Berani mengambil keputusan, memiliki nyali, dan cerdas adalah kunci untuk menjadi prajurit yang sukses,” imbuhnya, memberikan dorongan kepada seluruh prajurit petarungnya.
Diakhir acara, Brigjen TNI Dody mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada seluruh prajurit dan menyatakan bahwa dalam dunia militer, tidak ada perpisahan yang sesungguhnya.
“Kalimat tentara adalah tidak ada perpisahan, hanya hijrah dan pindah. Saya merasa sangat nyaman berbagi cerita dan kenangan bersama kalian, dan saya berharap kalian semua terus memberikan yang terbaik di setiap langkah kalian,” katanya.
Selain itu, Danrem juga menekankan pentingnya menjaga netralitas TNI dalam setiap aspek, terutama menjelang Pilkada mendatang.
“Netralitas TNI adalah harga mati. Kita harus tetap teguh dalam menjalankan tugas dan menjaga integritas sebagai aparat negara,” tegasnya.
Dengan penuh syukur, Brigjen TNI Dody berharap agar setiap prajurit akan terus memegang teguh nilai-nilai yang telah dibangun bersama dan terus mengembangkan karakter Petarung di manapun mereka berada. (Penrem_132).