TransSulteng - Poso - Banjir yang terjadi di Kota Gorontalo pada Rabu (10/7/2024) mengakibatkan sekitar enam Kecamatan dari sembilan kecamatan tergenang air hingga kini masih menyisakan duka.
Sesuai data BPBD (Badan Penanggulangan Daerah) Kota Gorontalo, banjir disebabkan akibat intensitas dan curah hujan tinggi sehingga memicu meluapnya Sungai Bone dan Bolango, ditambah meluapnya aliran sungai dari Danau Limboto.
Yayasan Khalid Bin Walid mengirimkan Tim Aksi Nyata Tanggap Bencana (ANTA) Pada Ahad (14/7/2024) malam hari pukul 22.00 Wita menuju Kota Gorontalo yang di Pimpin langsung Ustad Sugianto Kaimudin Ketua Yayasan Khalid Bin Walid.
Relawan yang berjumlah 19 orang bersama lima buah mobil yang terdiri dari 1 ambulance, 4 buah mobil pickup yang mengangkut bantuan kemanusiaan dari warga masyarakat Kabupaten Poso.
Ustad Sugianto Kaimudin mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh donatur individu, risma masjid, dan ormas yang mempercayakan menitipkan bantuannya "Alhamdulillah begitu banyak bantuan yang mengalir untuk gorontalo, dan kami berterimakasih di percayakan membawa bantuan langsung ke gorontalo"
Dalam kesempatan keberangkatan para Relawan di lepas langsung oleh Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Poso yang mengapresiasi keberangkatan Relawan Yayasan Khalid Bin Walid .
Dalam sambutan pelepasan para relawan Pelaksana BPBD Kabupaten Poso mengatakan."Saya mewakili Pemerintah Kabupaten Poso sangat mengapresiasi respon Yayasan Khalid Bin Walid dalam Bencana di Gorontalo, dan kami mendoakan kepada seluruh relawan bisa kembali ke tanah poso dalam keadaan sehat dan selalu di lindungi Tuhan yang Maha Esa.
Para relawan dalam kegiatannya selain menyalurkan bantuan namun akan membantu membersihkan rumah - rumah warga korban banjir tersebut dengan menggunakan peralatan yang telah disiapkan dan dibawa, seperti Alkon dan peralatan lainnya.
Kami mohon doanya, semoga kami rombongan relawan kemanusiaan bisa tiba di Gorontalo dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Ungkap Ustad Sugianto.(AGS).