Notification

×
Gubernur Sulteng
Gubernur Sulteng

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pemda Sigi Tutup Sekolah SD.IT Al Qolam, Orang Tua Murid Buat Petisi

Kamis, 11 Juli 2024 | Juli 11, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-11T07:59:55Z


TransSulteng
- Sigi - Atas keputusan penutupan kegiatan belajar - mengajar pada SD.IT Al Qolam di bawah naungan Yayasan Pendidikan Khairu Umma oleh Pemda Kabupaten Sigi , pada  saat pertemuan dengan Pengurus Yayasan, Para guru dan orang tua murid Al-Qolam  hari Kamis 6/6/24 di sekolah Al-Qolam yang berada di Desa Tinggede, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi.


Saat ini para orang tua murid merasa resah bingung dan sedih  dengan nasib anak -anak mereka, akibat dari keputusan penutupan sekolah tersebut , harus pindah ke sekolah lain, sedangkan masa pembelajaran telah dimulai.


Rabu 10/6/24, Sejumlah orang tua murid mendatangi sekolah tersebut dengan membawa spanduk yang berisikan, menolak di tutupnya sekolah tersebut.


Selain membawa berbagai spanduk orang tua murid juga membuat petisi di atas sehelai sepanduk yang berisikan, menolak keras bahwa anak-anak mereka diajarkan Radikalisme dan Fanatisme serta menyimpang dari Ideologi Pancasila dan NKRI dengan membubuhkan tanda tangan di atas spanduk tersebut.


Salah seorang, orang tua murid YL, menyampaikan, bahwa dengan di tutupnya sekolah oleh Pemda Kabupaten Sigi,  ini sangat tidak adil dan hanya sepihak, tidak terlebih dahulu mengadakan pertemuan dengan pihak sekolah dan orang tua murid, hanya mendengar testimoni sepihak pada tanggal 6/6/24 lalu dan langsung diputuskan bahwa sekolah dinyatakan di tutup.


Para orang tua murid mengharapkan kepada Bupati Sigi agar mempertimbangkan kembali  atas putusannya tersebut, kami tidak tahu apa permasalah yang terjadi dengan Para pengurus dan pengajar, yang kami tahu selama ini , anak kami sekolah di Al-Qolam sama hal nya dengan sekolah lain pada umumnya, termasuk memahami tentang Pancasila, ungkap salah seorang orang tua murid.

 

Pengakuan salah seorang alumni dari sekolah tersebut, menjelaskan, bahwa dirinya selama 6 tahun di sekolah ini, cara belajarnya Sama dengan sekolah yang lainnya, diajarkan tentang pemahaman Ideologi Pancasila dan NKRI serta mengaji, kami menolak keras atas tuduhan sekolah ini di ajarkan Radikalisme.


Keberadaan spanduk yang tersebar di beberapa titik, yang isinya mengatas namakan Masyarakat Tinggede memberikan  dukungan kepada Pemda Sigi dengan di tutupnya sekolah ini, menurut YL, padahal sebagian besar muridnya bertempat tinggal di Tinggede.


"Tolong Pak bupati, bagaimana dengan nasib anak kami? terus terang kami sekarang ini sangat bingung, sedih dan kecewa, karena tidak mudah untuk memindahkan anak anak kami ke sekolah lain dalam waktu yang sangat mendesak ini. Mungkin ada cara lain agar tetap sekolah tersebut beraktifitas seperti biasa tampak mengorbankan para muridnya" ucap YL salah seorang wali murid.


Nizam , ketua  yayasan  Khairu ummah, yang menaungi sekolah ini pada awalnya enggan memberikan keterangan mengenai di tutupnya sekolah tersebut, Namun pada akhirnya Nizam memberikan komentarnya mengenai penutupan sekolah tersebut.


 Menurut Nizam Pihaknya mengikuti saja apa yang diinginkan oleh Pemda, namun sampai saat ini belum ada Surat Keputusan (SK) penutupan sekolah ini hanya surat edaran untuk orang tua murid agar anak-anaknya dipindahkan ke sekolah lain dan telah disampaikan wali kelas kepada orang tua murid.


"Mengenai maraknya spanduk yang berisikan dukungan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi dengan di tutupnya sekolah ini kami juga merasa bingung sebab semua keputusan dari Pemda telah kami lakukan dan jalankan" lanjutnya.


Penutupan sekolah tersebut berawal dari imbas ditangkapnya beberapa orang pengurus yayasan dan guru oleh Densus 88 lalu. Di duga terafiliasi dan terpapar radikalisme .

Gubernur Sulteng
×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini