TransSulteng-Tolitoli- Jelang hari raya idul fitri 1445 hijriah tahun 2024, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tolitoli tidak memiliki ketersediaan anggaran atau dana cadangan untuk menggelar pasar murah yang dapat menekang kenaikan harga bahan pokok di Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah.
Ditengah melonjaknya harga sejumlah bahan pokok seperti daging sapi dan ayam potong jelang hari raya tahun ini, seharusnya Dinas Perkebunan dan Peternakan menggelar pasar murah untuk mensubsidi kebutuhan pokok masyarakat demi menekan kenaikan harga, namun hal itu, tidak bisa dilakukan, sebab ketersediaan dana cadangan di Dinas Perkebunan dan Peternakan Tolitoli tidak ada, sehingga tidak dapat melakukan pasar murah.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Tolitoli Herman Majid mengatakan ditahun ini, Dinas Perkebunan dan Peternakan tidak dapat menggelar pasar murah untuk menekan kenaikan harga jelang hari raya idul fitri, hal tersebut, diakibatkan pihaknya tidak memiliki ketersediaan anggaran atau dana talangan, namun menurut Kadis, pihaknya akan tetap turun kelapangan untuk memantau dan memastikan ketersediaan bahan pokok masyarakat seperti daging sapi dan ayam potong di pasar dan Rumah Pemotongan Hewan tetap tersedia jelang hari raya, "Iya, tahun ini, kami tidak menggelar pasar murah, karena anggaran tidak ada, tapi kami tetap monitoring di lapangan, memastikan ketersediaan kebutuhan masyarakat tetap tersedia," kata Kadis, saat ditemui di ruang kerjanya. Selasa (2/4/24).
Dikatakan, dari hasil pantauan di lapangan, pihaknya menemukan adanya kenaikan harga daging sapi yang menembus angka 135 hingga 140 ribu per kilonya di pasaran, sehingga hal tersebut berdampak pada daya beli masyarakat. Selain itu, ia menyampaikan pihaknya telah melakukan upaya untuk menstabilkan harga, seperti mengundang pedagan atau pemotong hewan untuk membahas dan mencari solusi ketetapan harga jual di pasaran. "Kami suda lakukan survei harga di pasaran, memang ada kenaikan harga daging sapi, tapi itu sering terjadi di momen tertentu, seperti saat ini jelang hari raya, kami juga sedang mengupayakan untuk harga daging di pasaran tetap stabil, karena melihat di hari biasanya, harga daging sapi di pasaran stabil di angka 130 per kilonya, itu yang kami upayakan," terang Herman.
Tak hanya itu, ia juga berharap agar pedangan atau pemotong dapat menjual daging sapi dengan harga yang sesuai, sehingga masyarakat dapat memperoleh harga yang terjangkau. Herman juga menyampaikan penyebab kenaikan harga di pasaran diakibatkan kurangnya stok sapi lokal, yang mengakibatkan kebutuhan masyarakat tidak bisa terpenuhi seluruhnya, sehingga pedagang atau pemotong mendatangkan sapi dari luar daerah.
sementara itu, lanjut Herman berharap kepada Pemerintah Kabupaten Tolitoli dalam hal ini Bupati, agar ditahun berikutnya, pihaknya, bisa diberikan suntikan dana cadangan untuk dapat mengantisipasi kenaikan harga di pasaran seperti saat ini, "Kami suda menghimbau ke pedagang untuk menjual daging sapi dengan harga sewajarnya, walaupun stok daging sapi lokal di Tolitoli tidak mencukupi, harus beli sapi di luar, tapi harus pertimbangkan minat beli masyarakat juga. Ya, kami berharap, ditahun akan datang, kami dapat kucuran dana dari pak Bupati, untuk antisipasi kenaikan harga di pasaran," tutup Herman. (Adr)