TransSulteng - Buol - Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik Kab. Buol dalam kapasitasnya sebagai bagian dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Kabuoaten Buol terus melakukan upaya Kampanye dan Edukasi Cegah Stunting ke sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan mendistribusikan Poster Cegah Stunting.
Kegiatan Kampanye ini dilaksanakan sejak senin, 22 April 2024 di Kec. Tiloan, dilanjutkan pada hari selasa 23 April 2024 di kecamatan Bukal yang diikuti oleh siswa dan siswi SMP dan SMA serta beberapa orang guru.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri Sekretaris Dinas Kominfo, Kab. Buol Abdullah Mangge S.Ag, M.Si mewakili Kepala Dinas Kominfo dan Kepala Bidang Pengelolaan Layanan Informasi Publik (PLIP) Rahmawati T. Tonggil, SH.
Dalam sambutannya Sekretaris Dinas Kominfo menjelaskan faktor-faktor penyebab stunting, dampak jangka pendek dan jangka panjang, termasuk dampak bagi pertumbuhan fisik dan perkembangan otak/kecerdasan anak.
"Kegiatan ini kita lakukan untuk upaya pencegahan stunting di sekolah-sekolah agar resiko dampak stunting bisa turun dan butuh peran dan dukungan dari seluruh pihak sekolah dan masyarakat pada umumnya" ucap Abdullah Mangge.
Menurutnya,Kampanye dan edukasi cegah stunting bertujuan untuk mempercepat langkah-langkah pencegahan stunting sejak dini di Kabupaten Buol dengan kelompok sasaran remaja SMP dan SMA.
Selain itu,Kampanye ini juga bertujuan meningkatkan pengetahuan dan mengajak anak usia sekolah dan remaja untuk berperilaku hidup sehat agar dapat mengatasi masalah kesehatan yang ada.
Di katakan,Tingginya prevalensi stunting menjadi sebuah permasalahan dan ancaman serius dalam mewujudkan kualitas generasi bangsa sebagai objek dan subjek pembangunan, Untuk itu, perlunya berbagai upaya dalam mengatasi permasalahan ini, salah satunya melalui gerakan kampanye dan edukasi cegah stunting pada anak usia sekolah dan remaja.
Ditempat yang sama Kabid PLIP Rahmawati T. Tonggil, SH menambahkan melalui Kampanye dan Edukasi Cegah Stunting ini diharapkan para anak remaja mampu menerapkan pola hidup sehat dengan mengatur pola makan, memenuhi jam tidur, mengkonsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri secara teratur seminggu sekali serta tidak kalah pentingnya menggunakan internet secara bijak.
Dengan pemahaman tersebut diharapkan para remaja dapat berperan sebagai agent of change di tengah masyarakat,harapnya.
Upaya massif untuk mencegah stunting terus dilakukan dengan melibatkan semua komponen masyarakat harapannya Indonesia Emas pada tahun 2045 benar-benar dapat diwujudkan,tutupnya,(Jamaluddin)