TransSulteng - Buol - Proyek infrastruktur milik Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buol, kini 'dinyanyikan' warga setempat.
Pasalnya, proyek berlebel 'Rekontruksi/peningkatan struktur jalan ruas Kantanan - Kodogalon diduga keras dikerjakan asal-asalan dan menabrak aturan demi untuk keuntungan semata.
Proyek yang menelan duit rakyat, senilai Rp 4,3 M lebih dari DAK 2023 itu, mulai dari penimbunan awal, yang seharusnya dilakukan penimbunan LPB namun tidak dilakukan, setelah penimbunan LPA lebih parah lagi, material yang mereka gunakan bukan kerikil yang campur abu, namun jadi kerikil campur tanah.
"Tidak dilakukan penimbunan LPB.Parahnya, material digunakan kerikil bercampur tanah,"tegas sejumlah warga Desa Kodolagon, disaat media ini melakukan investigasi dilapangan, pekan kemarin.
Bahkan menurut warga setempat, sudah beberapa menyampaikan persoalan itu kepada pekerja dilapangan maupun pengawasnya namun tidak diindahkan.
"Kita sudah ingatkan pekerja maupun pengawasnya disaat dilakukan pekerjaan namun tidak diindahkan,"ujar warga yang tidak mau di publikasikan identitasnya itu.
Selain itu, pekerjaan yang digarap CV. Izzul Pratama itu juga diduga di saat memulai pengaspalan tidak dilakukan pembersihan dahulu.
"Harusnya dilakukan terdahulu pengipasan jalan, namun untuk pekerjaan Ruas Jalan Kantanan Kodolagon tidak dilakukan," pungkasnya.
Sementara itu pihak Dinas PUPR Kab. Buol, terkesan melakukan pembiaran meskipun masalah itu sudah beberapa kali diinformasikan melalui pemberitahuan baik via telepon maupun secara lisan.
Saat ini berdasarkan pantauan media Trans Sulteng di lapangan Senin (15/01/2024) menunjukkan, pekerjaan hotmix sudah selesai beberapa waktu lalu, bahkan sudah selesai pengecoran bahu jalan sepanjang 1 km. Namun yang parahnya ada dua titik kami temukan Aspalnya sudah retak bahkan sudah rusak alias berlubang, diduga pekerjaan hotmix tersebut memang benar dikerjakan asal-asal berdasarkan keterangan warga Desa Kodolagon.
Saat di konfirmasi ke Dinas PUPR Kab. Buol, melalui Kepala Bidang Bina Marga Yani mengatakan yang lebih pantas menjelaskan itu adalah Kepala Dinas karena kebetulan beliau adalah PPK dalam pekerjaan tersebut.
Berdasarkan arahan itu, media ini berusaha melakukan konfirmasi kepada Kepala Dinas Freza Agusfard, ST. Kadis mengaku akan segera turun lapangan untuk mengecek pekerjaan tersebut.
Selang beberapa hari kemudian, media inipun berusaha menemui Kadis PUPR Buol, namun tidak berhasil,begitupun dikonfirmasi via nomor Hpnya tidak berhasil malah dirijek.(Jamaludin Butudoka)