TransSulteng - Buol - Bentuk Ketidak pedulian Pemerintah Daerah Kabupaten Buol dalam penganggaran terkait kemitraan untuk penyebarluasan Informasi dan Publikasi Pemerintah Kabupaten Buol, saat ini kembali menjadi sorotan puluhan Insan Pers yang melakukan tugas Jurnalistiknya di Buol.
Pasalnya, anggaran kemitraan Pemda Buol yang melekat pada Dinas Kominfo yang seharusnya naik untuk tahun ini, justru turun dratstis dari angka tiga tahun sebelumnya.
Sementara menurut Kepala Bidang Media Ismail, Kabupaten Buol telah meraih urutan ke dua terkait pemberitaan pemda se Sulawesi Tengah.
”Harusnya anggaran kemitraan ini mengalami kenaikan dari dua tahun terakhir, namun Tahun ini menurun drastis dari angka normal yang didapatkan oleh masing-masing media,” kesal beberapa media saat ikut rapat bersama Diskominfo Bidang Media, Rabu, (28/2/2024).
Sementara jika merujuk pada anggaran di Tahun 2023 sebesar Rp. 288 juta pertahun, dan hanya bisa membiayai 10 sampai 15 media saja, dan saat ini sudah ada 20an media di kabupaten Buol,” tegas para pewarta.
Suardi selalu Pimpinan Redaksi salah satu media di Sulteng sangat menyayangkan dengan dana 100 juta yang ditetapkan oleh TAPD untuk anggaran kemitraan tahun ini, jika dibagi 20 media perbulan masing-masing media hanya menerima 416 ribu perbulannya dan ini sejarah baru bagi insan pers dalam melakukan pemberitaan Pemda setiap harinya,” katanya.
Sejumlah Awak media lain pun, sangat menyayangkan adanya penurunan anggaran kerja sama media bukan malah dinaikan justeru terjadi penurunan hal ini menjadi kekecewaan para media yang bekerja sama dengan pemerintah Daerah(Pemkab) Buol.
Sementara media massa sebagai wadah pers dan alat komunikasi massa dinilai punya peran penting dalam mewujudkan keterbukaan informasi publik. sejauh ini media dianggap sebagai salah satu sarana sebagai cermin berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan dunia namun ironisnya pemerintah daerah hanya melihat sebelah mata. Tutup pewarta lainya. (Jamaludin)