TransSulteng - Morowali - Penjabat (Pj) Bupati Morowali, Rachmansyah Ismail, akhirnya menemui massa aksi yang menggelar unjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Geresa Laroue Bersatu (Gelak Bersatu).
Pertemuan itu berlangsung di Rumah jabatan (Rujab) Bupati Morowali, Desa Matansala, Kecamatan Bungku Tengah, Rabu (28/2/2024).
Dalam aksinya, massa aksi menyampaikan 4 tuntutan, yakni menolak segala aktivitas tambang di wilayah administrasi Desa Geresa dan Desa Laroue, mendesak Gubernur Sulteng dan Bupati Morowali bersama Kepala DPMPTSP, Kadis ESDM Provinsi untuk menolak dan mencabut 6 WIUP di Desa Geresa dan Laroue tanpa syarat.
Tuntutan lainnya adalah menolak dan mencabut izin pembuatan jetty di Desa Laroue Dusun Koburu tanpa syarat, stop ekspansi lahan industri di Kecamatan Bungku Timur.
Menyikapi tuntutan tersebut, Pj Bupati Morowali, A Rachmansyah Ismail menyampaikan bahwa akan menindaklanjuti dan menyelesaikan permasalahan di dua desa tersebut (Desa Geresa dan Desa Laroue).
Usai berdialog bersama Pj Bupati Morowali, massa aksi kemudian membubarkan diri dengan tertib.
Turut mendampingi Pj Bupati Morowali saat menemui massa aksi adalah Kadis Koperasi dan UMKM, DR Hj St Asma Ul Husna Syah, Kaban Kesbangpol Morowali, Bambang S. Soerodjo, Kadis PUPR Morowali, Rustam Sabalio, Kepala DPMDP3A, Abdul Wahid Hasan, dan Kasat Pol PP Morowali, H. Muh Syahrul Amin.(BAMS)