TransSulteng - Morowali- Tokoh pemuda Morowali, Nursalim ZA menegaskan bahwa pelayanan terhadap pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Morowali, wajib diutamakan.
Hal itu diungkapkannya menyusul banyaknya keluhan soal pelayanan dan infrastruktur RSUD Morowali yang tergolong masih minim.
Salah satu permasalahan yang menjadi keluhan adalah soal ketersediaan ruangan perawatan kelas I, yang seringkali tidak mencukupi, serta kebersihan toiletnya yang kelihatan tidak terawat dengan baik.
Berulang kali, pasien yang menjadi peserta BPJS Kesehatan Kelas I, saat menjalani perawatan di RSUD Morowali ternyata hanya mendapatkan fasilitas perawatan Kelas III, dengan alasan ruangan full.
Sebaliknya, jika pasien dengan kepesertaan Kelas III atau Kelas II yang akan naik perawatan kelas di atasnya, maka pasien wajib membayar selisih.
"Seharusnya, pihak RSUD wajib memberikan pelayanan terbaik kepada pasien, bagaimana mungkin pasien yang sudah membayar iuran BPJS Kesehatan setiap bulan di Kelas I, harus dirawat di kelas II atau kelas III dengan alasan ruang kelas I full, sementara ketika terlambat bayar iuran, peserta mendapatkan denda, ini sangat tidak adil" ujar Nursalim kepada media ini, Rabu (17/1/2024).
Ia pun meminta agar Pemerintah Daerah dan DPRD untuk segera menuntaskan persoalan yang ada di RSUD Morowali, sehingga pelayanan dan infrastruktur bisa lebih baik.
"Ini sudah menjadi keluhan selama bertahun-tahun, maka dari itu Pemerintah Daerah dan DPRD harus segera menyelesaikannya, apalagi ini sudah mendekati pileg, di sinilah masyarakat akan melihat wakil rakyat yang mana yang bisa dipertahankan atau dipilih kembali" ujar Nursalim.
Nursalim ZA yang saat ini juga menjadi calon anggota legislatif dari Partai Hanura Dapil 3 (Kecamatan Bungku Barat, Bumi Raya, dan Witaponda) menuturkan, jika dirinya diberikan amanah terpilih pada pileg 2024 mendatang, ia akan menjalankan tugas dan fungsinya sebagai walil rakyat, utamanya di bidang kesehatan.
Khusus di Kabupaten Morowali, kata Nursalim, RSUD harus mendapatkan perhatian lebih karena menyangkut pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dan wajib diberikan prioritas selama masih dalam batas-batas regulasi yang ada.
"Rumah Sakit saat ini sepemahaman saya, sudah menjadi BLUD, namun mungkin karena kondisi keuangan yang belum stabil, maka DPRD ke depan tetap harus berkomunikasi aktif dan terbuka secara mendalam, tetap memberikan dukungan anggaran untuk dukungan sarana dan prasarana, sehingga permasalahan yang ada, salah satunya kekurangan ruangan kelas I, bisa teratasi" ungkapnya.
Terkait peemasalahan kebersihan lingkungan rumah sakit, Nursalim mengatakan bahwa anggaran untuk itu dipastikan sudah ada, hanya saja masih butuh pengawasan agar terlaksana dengan baik" tandasnya.(BAMS)
