TransSulteng-Morowali - Menanggapi pemberitaan yang terkesan menyudutkan PT Fadlan Mulia Jaya (FMJ) soal penggunaan jalan houling PT Cetara Bangun Persada (CBP) tanpa izin pemilik IUP, PT FMJ akhirnya memberikan klarifikasi.
Kepala Teknik Tambang (KTT) PT FMJ, Syamsuddin Badudu melalui press rellease nya dari pemberitaan sebelumnya, menyampaikan bahwa di dalam tahun 2023, PT Fadlan Mulia Jaya tidak pernah sama sekali menggunakan Jalan Houling PT Cetara Bangun Persada. "Jalan yang diklaim oleh PT CBP sebagai jalan houling nya adalah jalan yang dibuat sendiri oleh PT Fadlan Mulia Jaya dengan persetujuan pemilik lahan" ungkapnya.
Syamsuddin mengklaim, lahan tersebut adalah lahan yang diterlantarkan oleh PT CBP selama 14 tahun, dan menjadi tempat pengambilan quarry atau timbunan milik masyarakat setempat, dimana sama sekali tidak ada kegiatan pertambangan PT CBP di area tersebut.
Karena tidak ada kegiatan PT CBP tersebut, lanjut Syamsuddin, maka tentunya tidak ada alasan bagi PT CBP untuk mengklaim alasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Selain itu, dalam kesepakatan antara Kepala Teknik Tambang PT. CBP dan PT. FMJ, segala resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan adalah menjadi tanggung jawab sepenuhnya PT. Fadlan Mulia Jaya, dan PT. CBP dibebaskan dari segala resiko hukum dan biaya bilamana terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Adalah sesuatu yang sangat lucu dan menggelikan jika PT CBP memasang portal di tempat tersebut dan bermaksud menetapkan tarif atas penggunaan lahan masyarakat, bekerja sama dengan Koperasi TEPEASA MOROSO, mengapa demikian...??? karena PT CBP dan Koperasi TEPEASA MOROSO tidak ada sama sekali investasi di tempat tersebut, selain itu, dalam Klasifikasi Baku Lapangan Berusaha Indonesia, PT CBP tidak mempunyai unit kegiatan usaha penyewaan lahan, karena lahan tersebut bukan milik PT CBP" tandasnya.BAMS.
