TransSulteng-Morowali - Wakil Ketua DPRD Morowali Utara, Muhammad Safri menyoroti rendahnya serapan anggaran APBD Tahun 2023.
Ia menilai, rendahnya serapan anggaran tersebut merupakan bukti buruknya kinerja eksekutif, dan sangat menyayangkan gerak cepat Bupati Morut yang telah berusaha sekuat tenaga tapi tidak dibarengi dengan kinerja mumpuni OPD. "Ini adalah bukti bahwa kinerja eksekutif sangat buruk, Bupati sudah berusaha semaksimal mungkin bahkan berlari kencang tapi hal itu tidak diimbangi dengan kinerja OPD yang terkesan jalan ditempat" ujarnya, Selasa (21/11/2023).
Imbas dari rendahnya serapan anggaran tersebut tutur Safri, berdampak buruk terhadap masyarakat karena masyarakatlah yang dirugikan. Ia bahkan menilai pemerintah daerah terkesan tidak berpihak kepada kepentingan masyarakat Morut. "Dampak buruknya pasti ke masyarakat, karena yang pastinya sangat dirugikan dengan rendahnya serapan anggaran tersebut, banyak pekerjaan-pekerjaan yang semestinya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat tapi tidak terealisasi, Pemda lagi-lagi mempertontonkan ketidakberpihakannya terhadap kepentingan masyarakat Morut" tuturnya.
Safri yang juga Mustasyar PCNU Kabupaten Morut ini, mendesak Bupati Delis J Hehi untuk segera mengevaluasi kinerja bawahnya. Persoalan itu kata Safri, tidak bisa dibiarkan berlarut-larut dan harus segera diselesaikan.
Selain serapan anggaran, Safri juga menyinggung soal capaian PAD yang jauh dari target. "Bupati harus segera melakukan evaluasi, tidak boleh dibiarkan berlarut-larut sebab akan berpengaruh pada bantuan dari pusat, jika tidak ada evaluasi maka sulit untuk bisa mewujudkan visi-misi pemerintahan Delis-Djira, selain serapan anggaran yang rendah, Bupati juga harus mengevaluasi capaian PAD yang jauh dari target, inilah PR yang harus dituntaskan sebelum 2023 berakhir" tandas Safri.BAMS.
