TransSulteng-Palu- Koordinator Komunitas Historia Sulawesi Tengah (KHST), Mohammad Herianto melakukan wawancara tentang "Sulteng Negeri Seribu Megalit". Bertempat di Ruang Sekertaris Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (DKIPS) Prov. Sulteng.
Sebagaimana diketahui bahwa pelaksanaan pencanangan “Sulteng Negeri Seribu Megalit” yang digagas oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura akan dilakukan di Desa Watutau, Kecamatan Lore Peore, Kabupaten Poso pada 28 Oktober 2023. Adapun lokasi-lokasi Megalit yang berada di Sulawesi Tengah yaitu ; Lembah Bada, lembah Besoa, dan lembah Napu di Kabupaten Poso, Lembah Palu, lembah Kulawi, dan lembah Lindu di Kabupaten Sigi.
Herianto menyampaikan sebenarnya dalam pemilihan lokasi Ibu Kota Negara (IKN), Sulawesi Tengah menjadi salah satu kandidatnya karena jika mengukur dari seluruh titik terjauhnya, titik tengah Indonesia berada di Sulawesi Tengah.
"Tengahnya itu di sekitar situ antara lembah Besoa, Napu dan lembah Bada, titik Tengah Indonesia kalau kita mengukur secara astronomis dan geografisnya gitu." Kata Herianto
Ia juga menjelaskan mereka mencoba membuat peta model seandainya Antartika mencair dan terjadi banjir besar maka hanya daerah tersebut yang tidak akan tenggelam, hal ini berarti keberadaan megalit berkaitan juga dengan kebencanaan.
Lebih lanjut, ia mengatakan banyak orang berpendapat bahwa keberadaan megalit ini tidak terlepas dari orang-orang yang bermigrasi meninggalkan atau berpindah karena adanya bencana alam atau sebuah penyakit.
"Nah ini kan sebenarnya menjadi potensi kita untuk mendatangkan wisatawan yang menjadikan ini sebagai laboratorium budaya, laboratorium alam yang kemudian meneliti ini kenapa sampai ada tinggalan sebegitu besar sebegitu canggih." Ucap Herianto
Sumber : Kominfo Santik Selaku Humas Pemprov. Sulteng/sugi