TransSulteng-Morowali - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), menggelar Dialog Lintas Agama yang mengusung tema "Penerapan Moderasi Beragama Untuk Menjaga Kerukunan Antar Umat Beragama di Kabupaten Morowali".
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Morowali, Kompleks Perkantoran Bumi Fonuasingko Desa Bente, Kecamatan Bungku Tengah, Kamis (15/6/2023).
Turut hadir Sekretaris FKUB Sulteng, Muhammad Munif Godal bersama rombongan, Ketua FKUB Kabupaten Morowali, Abdul Manan, Kepala Bidang Ketahanan Kesbangpol Morowali, Zulkifli, Kepala Bagian Kesra Setkab Morowali, Rifai Rone, Staff Kantor Kemenag Morowali, tokoh lintas agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan, dan instansi terkait.
Kegiatan ini juga merupakan salah satu bagian dari safari dialog FKUB yang masih akan berlanjut ke kabupaten berikutnya se-Sulawesi Tengah.
Dalam pemaparannya,.Kabag Kesra Morowali mengatakan bahwa seumur hidupnya di Morowali, potensi konflik agama sejauh ini belum ada dan berharap tidak ada di Kabupaten Morowali, meskipun dahulu masih bersama Kabupaten Poso pada saat konflik horizontal terjadi.
"Alhamdulillaah seumur hidup saya di Morowali, belum pernah ada konflik horizontal terjadi, walaupun dulu masih bersama dengan Kabupaten Poso, dan kita semua tentunya berharap agar hal itu tidak akan pernah terjadi di Kabupaten Morowali yang kita cintai ini" ungkap Rifai Rone.
Sementara, Sekretaris FKUB Sulteng, H Muhammad Munif mengatakan bahwa kerja-kerja FKUB di Morowali bisa maksimal jika dapat melakukan pendekatan maksimal merangkul sejumlah pihak.
"Kalau ingin maksimal, maka FKUB Morowali harus bisa merangkul para pihak, yang pertama tentu saja Pemerintah Daerah dalam hal ini eksekutif, kedua adalah peran wakil rakyat di DPRD, karena kemampuan mereka dalam melegislasi Peraturan Daerah sangatlah penting, dan yang ketiga, giat-giat FKUB harus massif membersamai pemuka lintas agama dan bersinergi dengan semua pihak agar bisa berkelanjutan dan terakomodir" jelas Muhammad Munif.
Ditanyakan mengenai potensi yang mungkin terjadi di Morowali khususnya wilayah Kecamatan Bahodopi, Sekretaris FKUB Sulteng mengatakan, hal itu berlaku bagi semuanya tidak hanya di Bahodopi. "Saran saya sebaiknya bagi masyarakat lokal mari tetap melestarikan kearifan yang sudah ada, baik berupa tradisi beragama, budaya, serta hal positif lainnya, dan bagi para pendatang mari menghargai tradisi beragama yang sudah ada di Bahodopi" tandasnya.BAMS.
