TransSulteng-Gorontalo -Jam Komandan merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan di setiap satuan sebagai bentuk pembinaan serta kepedulian dan perhatian pimpinan terhadap anggotanya.
Komandan Korem (Danrem) 133/Nani Wartabone Brigjen TNI Totok Sulistyono, S.H., M.M., M.I.P, memberikan Jam Komandan kepada seluruh Prajurit jajaran Korem 133/NW melalui tatap muka langsung dan vicon bagi Kodim-kodim jajaran, kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Kusno Danupoyo Makorem 133/NW, Jl. Trans Sulawesi Ds. Tridharma Kec. Pulubala Kab. Gorontalo, Senin (19/6/2023).
Brigjen TNI Totok Sulistyono menegaskan bahwa prajurit Korem 133/NW harus tetap Solid, Responsif, Bertanggung Jawab dan Tuntas dalam melaksanakan tugas serta dapat menjaga nama baik Pribadi, Keluarga maupun Satuan serta Institusi.
Selanjutnya, Danrem 133/NW juga mengingatkan kepada seluruh Prajurit agar selalu menghindari pelanggaran sekecil apapun serta menjaga kehormatan sebagai Prajurit TNI AD, khususnya dilingkungan Korem 133/NW. "Jadilah prajurit yang mempunyai arti bagi diri sendiri, keluarga, Satuan dan masyarakat yang selalu dihati rakyat serta lingkungannya dengan tidak melakukan pelanggaran," pesan Danrem.
Danrem juga mengingatkan agar para Prajurit dan Persit bijak dalam penggunaan media sosial. "Saat ini, media sosial menjadi salah satu sumber yang dapat mempengaruhi para prajurit dan Persit serta keluarganya untuk melakukan pelanggaran. Seperti kita ketahui, Medsos bisa berdampak positif maupun negatif jika kita tidak bijak dalam menggunakannya, saya mengingatkan tentang norma-norma dan aturan yang sudah sering kali di sosialisasikan terkait penggunaan media sosial oleh TNI Angkatan Darat, aturan itu harus terus dipedomani oleh setiap prajurit Korem 133/NW dan jajanran sehingga tidak terjadi pelanggaran yang dapat merugikan diri sendiri, keluarga dan Satuan," ujarnya.
Dihadapkan dengan dalam waktu dekat ini akan ada, terkait pelaksanaan pesta demokrasi yaitu Pemilu 2024, Brigjen TNI Totok Sulistyono menekankan agar seluruh prajurit jajaran Korem 133/NW tidak terlibat dalam praktik-praktik politik praktis, karena prajurit harus pada posisi imparsial (berdiri di atas semua golongan).
"Laksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab, disiplin, dan dukungan lingkungan keluarga yang sehat lahir dan bathin sangat dibutuhkan. Jadilah prajurit yang beriman dan bertakwa, semangat dan bermotivasi untuk maju dan fokus dalam pencapaian tujuan hidup," pungkasnya.suardi