TransSulteng-Palu – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar Bimbingan Teknis Data Terpilah Gender dan Anak Tahun 2023. Bertempat, di Jazz Hotel Palu. Senin, (16/5/2023).
Pada kesempatan itu, Kepala DP3A Provinsi Sulawesi Tengah, dalam hal ini diwakili Kepala Bidang Data dan Informasi Gender dan Anak, Sukarti mengatakan, data terpilah merupakan salah satu indikator dalam melihat tingkat partisipasi gender, sehingga menjadi faktor yang sangat penting dalam pengarusutamaan gender.
Selanjutnya, Sukarti menjelaskan bahwa untuk memudahkan dan mewujudkan pengarusutamaan gender, data terpilah gender dan anak diselaraskan dengan satu data Indonesia. Dimulai dari data gender dan anak yang akurat, bisa dipertanggungjawabkan serta bisa dibagipakaikan sesuai prinsip satu data Indonesia.
“Saya berharap melalui bimtek ini kita semakin bisa mengelola data yang berkaitan dengan data gender dan anak serta menjamin ketersediaannya secara berkelanjutan” ucap Sukarti.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala DKIPS Prov Sulteng, Sudaryano Lamangkona selaku narasumber mengatakan, terkait data terpilah gender dan anak, memang menjadi isu global yang harus menjadi perhatian, karena masih terjadi disparitas hasil pembangunan terhadap gender dan anak.
Untuk perencanaan kebijakan yang lebih efektif terkait dengan kesetaraan gender, portal satu data Indonesia (SDI) hadir dengan tujuan untuk penyatuan visi, penyatuan pandangan, penyatuan gerak, penyatuan pelaksanaan pembangunan termasuk penyatuan kebijakan dari berbagai daerah sehingga diharapkan perencanaan pembangunan dimasing-masing daerah Indonesia dapat seirama.
Satu Data Indonesia adalah kebijakan tata kelola data pemerintah untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan dibagipakaikan antar instansi pusat dan instansi daerah. Prinsip-prinsip Satu Data Indonesia yaitu standar data, meta data, interoperabilitas data, dan kode referensi/ data induk.
Selanjutnya, Sudaryano menyampaikan bahwa permasalahan terkait satu data Indonesia yang ada di tingkat Provinsi yaitu ; (1) Penyelenggaraan forum satu data tingkat provinsi untuk penyepakatan daftar data daerah belum maksimal. (2) Penguatan SDM pengumpul dan pengelola data pada Produsen Data belum maksimal dalam penerapan standar data dan metadata. (3) Dukungan anggaran untuk pengumpulan, pengelola dan analisa data pada Produsen Data sangat terbatas.
Lebih lanjut, Sudaryano memaparkan strategi dalam rangka percepatan berjalannya satu data Indonesia di tingkat provinsi yaitu ; Pertama, Memastikan Data yang diproduksi oleh Produsen data harus memenuhi Prinsip SDI. (dengan melakukan Bimtek. Pelatihan dan pendampingan daerah kepada Produsen Data).
Kedua, Pemanfaatan Aplikasi “SITATIK” dengan maksimal (untuk memastikan Produsen Data menyampaikan data ke Walidata untuk Verifikasi dan Validasi data).
Kedua, Forum SDI Tingkat Provinsi sebagai wadah Konsultasi Pembina data, Walidata dan Produsen Data dimaksimalkan.
Terakhir, Sudaryano berharap, Satu Data Indonesia bisa menjadi satu acuan bersama dalam rangka membangun Sulawesi Tengah yang lebih sejahtera dan lebih maju.
Turut hadir : DP3A Prov Sulteng beserta jajarannya, Perwakilan OPD Prov Sulteng dan instansi vertikal, OPD yang terkait dengan urusan perempuan dan anak se- Kabupaten/ Kota Provinsi Sulawesi Tengah.
Narahubung : Moh. Sahroel (082292008283)
Sumber : Kominfo provinsi/SD
.jpg)
