TransSulteng-Morowali-Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Morowali, Drs. Yusman Mahbub, M.Si meminta kepada semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk lebih serius menangani penurunan angka stunting di Morowali.
Penekanan tersebut disampaikan Yusman Mahbub, disaat membuka kegiatan Forum Koordinasi TPPS Kabupaten Morowali yang dihadiri oleh seluruh anggota TPPS kab. Morowali, unsur Forkompimda (TNI dan Polri), PLKB, TPK serta Tim Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah,Rabu 1 Maret 2023.
Terkait data, kata Yusman Mahbub, harus tepat sehingga program sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan.
"Jjangan berbesar hati karena tahun lalu bisa menurunkan angka stunting sebesar 5,6%, target kita malah belum sesuai dengan besarnya anggaran yang telah dikeluarkan oleh Kabupaten," ujarnya.
Oleh karena itu, tegas Yusman Mahbub, koordinasi lintas sektor baik pemerintah dan swasta harus ditingkatkan.
"Program/kegiatan OPD harus sesuai dengan data yang ada," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, Teny C. Sariton, S.Sos mengapresiasi kinerja Pemda Morowali atas keberhasilannya menurunkan angka stunting sebesar 5,6%, dimana pada tahun 2021 sebesar 28,9% menjadi 23,3% pada tahun 2022.
Keberhasilan ini menurut Teny C. Sariton, adalah sebuah pencapaian yang dapat diaplikasikan ke kabupaten-kabupaten lainnya. Hanya saja, pada tahun ini terjadi peningkatan prevalensi stunting.
Oleh karena itu, kinerja yang baik saat ini yang diperlihatkan oleh Pemda Morowali harus dijaga dan ditingkatkan.SD/Bams
