TransSulteng-Palu- Tingginya pencemaran laut yang terjadi saat ini dan menjadi isu global permasalahan di dunia, bahkan baru-baru ini terjadi fenomena kematian biota laut paus terdampar di daerah Kabupaten Banggai, Kecamatan Balantak dan banyaknya ubur ubur terdampar bersamaan sampah di teluk palu yang terjadi di bulan februari tahun 2023.
Untuk merespon tingginya pencemaran laut, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Tengah melalui Bidang Pengelolaan Ruang Laut DKP Sulteng menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Membangun Kemitraan Kelembagaan Guna Pengawasan dan Pengelolaan Pencemaran Laut Berdasarkan Permen KP No. 26 Tahun 2021", Selasa, 07 Maret 2023, bertempat di Palu Golden Hotel.
Ketua Panitia,Nur Masita M Ardy, S.Pi, MP mengatakan, pelaksanaan FGD ini sebagai respon dari DKP Provinsi Sulteng terhadap tingginya pencemaran laut yang terjadi saat ini.
"Hal ini menjadikan perhatian serius dinas kelautan dan perikanan provinsi Sulawesi tengah khususnya bidang pengelolaan ruang laut dimana menjadi tugas dan tanggung jawab dalam menjaga ekosistem laut dan pesisir demi mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan," ujar Nur Masita
Dia mengharapkan melalui kegiatan ini bisa membangun kesadaran kritis masyarakat dalam bersikap terhadap perubahan lingkungan pesisir dan laut, pencemaran dan sedimentasi, rehabilitasi ekosistem mangrove, lamun dan terumbu karang, serta lahirnya komitmen bersama antar lembaga dalam rangka mewujudkan zero waste di perairan.
Kegiatan FGD tersebut diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari instansi terkait, kelompok atau perwakilan lembaga masyarakat dengan menghadirkan nara sumber diantaranya Dr. James Yosep Walalangi (Akademisi dan Peneliti Universitas Tadulako), La Ode Zahrin (Pasops Lanal Palu), Asep Firman Ilahi (BMKG), Ibnu Mundzir (Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu).(SD)