TransSulteng-Buol-Kisruh yang sempat terjadi antara Koptan Amanah dan manajemen PT.HIP pada akhirnya menemui kesepakatan dan terjadi keputusan yang di pilih Koptan Amanah yaitu kembali ke perjanjian kerja sama pola kemitraan.
Di Ketahui beberapa waktu lalu sempat terjadi sengketa serta masalah dan pelarangan panen buah sawit yang di lakukan oleh sekelompok orang di area plasma Amanah kemudian berujung pada turunannya personel Brimob Polda Sulteng di wilayah perkebunan PT.Hardaya Inti Plantations untuk mengamankan perkebunan dan seluruh aset perusahaan.
Setelah permasalahan terjadi, pihak manajemen PT.HIP mencoba melakukan komunikasi dan mediasi yang pada akhirnya berhasil menemui solusi di mana Koptan Plasa Amanah menyetujui tawaran yang di sampaikan oleh PT Hardaya Inti Plantations yaitu kembali ke opsi 1 pola kemitraan yang sesuai dengan perjanjian kerja sama (PKS) kedua belah pihak.
Adapun solusi yang di tawarkan oleh PT Hardaya Inti Plantations adalah lanjutan dari rapat yang di laksanakan pada tanggal 8 februari 2022,di mana Koptan Amanah menyetujui atas tawaran yang di sampaikan oleh PT Hardaya Inti Plantations dan memilih opsi 1 di mana Koptan Amanah segera memperbaiki penyimpangan yang sudah terjadi agar kinerja hasil panen buah sawit meningkat.
Selanjutnya dengan semangat kekeluargaan PT Hardaya Inti Plantations menyambut dengan baik opsi yang di pilih Koptan Amanah dan mendukung langkah-langkah yang di ambil Koptan Amanah.
Adapun setelah kesepakatan ini terjadi maka seluruh area plasma yang masuk dalam kemitraan bersama PT.HIP akan di verifikasi kembali sesuai dengan data CPCL yang di ajukan oleh Koptan.
Dari hasil penelusuran sementara,kami mendapatkan data bahwa luasan area tanah yang di mitrakan beberapa Koptan ke PT.HIP tidak sesuai dengan data yang sebenarnya.(Heny)
