TransSulteng-PT. Hardaya Inti Plantation (HIP) Buol yang berdiri sejak tahun 1995,memiliki lebih dari 2500 Karyawan tetap dan seribu lebih Buruh harian lepas.Sebagian besar Karyawan adalah pekerja yang telah ada sejak 27 tahun yang lalu.
Keberadaan perusahaan kelapa sawit satu-satunya yang produktif di Kabupaten Buol ini cukup memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan Kabupaten Buol sejak berdirinya hingga saat ini. Ribuan tenaga kerja menggantungkan kebutuhan keluarganya di PT.HIP mulai dari biaya hidup, usaha dan pendidikan anak-anak mereka.
Kelangsungan perusahaan ini oleh ribuan kepala keluarga yang menggantungkan nasibnya pada PT.HIP sangat di harapkan, terbukti dari banyaknya orang tua yang bekerja di perusahaan ini mampu menyekolahkan anak-anak mereka hingga ke tingkat perguruan tinggi di dalam dan luar daerah.
Adapun keberadaan Karyawan PT Hardaya Inti Plantation (HIP) Buol di pandang sebagai Garda terdepan dalam meningkatkan produktivitas perusahaan. PT.HIP memiliki komitmen membangun daerah, Hampir 100 persen Karyawannya adalah warga lokal.
Perusahaan ini memiliki 3 Serikat yang telah berbadan hukum dan tercatat di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi secara global.
Namun beberapa waktu terakhir terjadi pergolakan yang di lakukan oleh sejumlah koperasi Plasma di mana terjadi protes terhadap besaran hutang koperasi kepada PT.HIP. aksi para ketua koperasi ini di apit langsung oleh beberapa lembaga peduli akan petani yang kemudian membawa issue ini hingga ke lembaga negara sekelas KPPU Jakarta untuk memeriksa kasus kemitraannya.
Selanjutnya, aksi protes beberapa oknum yang membawa nama Forum,Aliansi dan lembaga ini,oleh pihak perusahaan di nyatakan adalah bentuk agitasi dan seruan ujaran kebencian.
Tim Legal PT.Hardaya Inti Plantation yang di temui wartawan media ini mengatakan, "Sejumlah fakta-fakta bernada Agitasi telah di lakukan oleh pihak-pihak tertentu dan itu cukup mengganggu stabilitas perusahaan ini. Wilayah perusahaan telah di masuki dan di provokasi sementara ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab menggunakan sebagian kekuatan petani untuk melakukan pemberontakan" Papar tim legal PT. HIP di central Modo kecamatan Bukal.
Sementara usai wawancara dengan media ini,Tim LegalPT.HIP tengah dalam persiapan menuju Polda Sulteng. (Heny)