Transsulteng - Pekanbaru - Pada hari Senin tanggal 24 Oktober 2022 sekira pukul 12.30 WIB s/d selesai bertempat di Masjid Al-Mizan Kejaksaan Tinggi Riau, telah dilaksanakan Tausiyah Ba’da Dzuhur di Kejaksaan Tinggi Riau yang disampaikan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Riau dengan tema : Laksanakanlah Shalat dalam Kondisi Apapun. Tausiyah yang disampaikan olehKepala Kejaksaan Tinggi Riau Dr. Supardi tersebut, diikuti oleh pegawai di lingkungan Kejaksaan Tinggi Riau.
Bambang Heripurwanto SH.MH., selaku Kasi Penkum Kejati Riau menyatakan bahwa Kepala Kejakasaan Tinggi Riau Dr. Supardi menyampaikan kisah dari Syaikh Abu Abdullah Jila’ Rahmatullah ‘alaih bercerita tentang ibunya meminta tolong kepada ayahnya untuk membeli ikan untuk dimasak. Setelah di pasar, Syaikh Abu Abdullah Jila’ Rahmatullah ‘alaih bersama ayahnya membeli ikan kemudian sang ayah mencari kuli untuk membawa ikan-ikan yang dibeli. Lalu, datanglah seorang pemuda yang mengaku sebagai kuli. Ia menawarkan diri untuk membawa ikan-ikan yang akan dibawa ke rumah dan akhirnya sang ayahnya meminta tolong kepadanya. Ditengah perjalanan ke rumah, adzan berkumandang dan kuli tersebut berhenti lalu mengatakan bahwa ia tidak bisa melanjutkan perjalanan sebelum wudhu dan shalat ketika itu. Akhirnya ikan-ikan yang dibawa ia tinggalkan dan ayah pun juga ikut meninggalkan ikan dan pergi ke masjid.
Dan selanjutnya Dr. Supardi menyampaikan di dalam kisah ini, laksanakanlah shalat dalam apapun ketika adzan berkumandang, dan bersegerahlah memenuhi panggilan Allah SWT untuk malakukan Sholat. Keterbiasaan tersebut salah satu bukti meningkatnya kadar iman dan takwa serta memberikan keberkahan yang kita dapatkan. Terdapat hukuman dari Allah SWT bagi yang meninggalkan shalat berjamaah, diantaranya:
1. Ia berada di neraka,
2. Dibenci Allah SWT,
3. Tidak dapat bersujud memandang keagungan Allah SWT di hari kiamat.
4. Dihinakan di padang mahsyar.
Kemudian Dr. Supardi menyampaikan, Khalifah Umar bin Abdul Aziz Rahmatulllah ‘alaih merupakan salah satu khalifah yang terkenal setelah Khulafaur Rasyidin. Istrinya pernah bercerita bahwa ia setelah shalat isya ia akan terus di duduk di atas sajadahnya, berdoa sambil mengangkat tangan sambil menangis hingga kantuk menyerangnya. Jika ia terbangun, ia akan kembali menangis dan bermunajat kepada Allah SWT.
Dengan dilaksanakan Tausiyah Ba’da Dzuhur ini diharapkan pegawai Kejaksaan Tinggi Riau dapat melaksanakan shalat walaupun dalam situasi yang sulit dan selalu meminta dengan turut berdoa kepada Allah SWT setiap mengalami masalah apapun. lp-Sri Imelda